Selasa, 02 Juni 2020

Kartun Kalahkan Belaian Ibu


PERNAHKAH Anda berasa terhibur serta terobati kebimbangan hati yang dirasakan ketika melihat film kartun jenis Tom and Jerry? Saya pikir sempat. Kemungkinan beberapa orang juga merasai hal sama waktu melihat kartun, terhibur serta terobati rasa susah, bimbang, maupun gundah gulana yang dirasakan.


Satu riset yang dilaksanakan Dr. Carlo Belliene serta mitranya dari Le Scatte Clinic, Italia rupanya menunjukkan jika melihat film kartun rupanya semakin efisien untuk mengubah rasakan sakit dibandingkan belaian sayang dari seorang ibu.

Dalam riset yang disampaikan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood ini, Belliene mengikutkan seputar 69 anak umur 7-12 tahun ini yang dipisah dalam tiga barisan dengan cara acak. Barisan pertama benar-benar tidak diarahkan perhatiannya semasa diambil darahnya. Barisan ke-2, perhatiannya diarahkan dengan belaian sayang dari orangtuanya, umumnya dari ibu. Barisan ke-3 diarahkan perhatiannya dengan melihat film kartun minimal dua menit sebelum darahnya diambil.

Selanjutnya beberapa periset minta beberapa ibu serta anak-anaknya untuk memandang rasa sakitnya dalam rasio 0-100, dengan penilaian 0 berarti tidak sakit benar-benar serta 100 berarti sangat benar-benar sakit. Mereka memakai pengukur yang disebutkan rasio Oucher yang diketemukan oleh seorang suster Amerika pada tahun 1980-an. Spesial balita, pengukuran dilaksanakan dengan memerintah mereka pilih media yang bergambar air muka yang sesuai perasaan mereka.

Untuk anak yang semakin tua, mereka diharap untuk ambil angka yang memperlihatkan tingkat rasakan sakit yang mereka rasakan. Barisan yang tidak dikasih pengalih perhatian benar-benar memperlihatkan tingkat kesakitan yang tertinggi. Barisan yang diarahkan perhatiannya oleh orangtuanya tempati posisi ke-2, serta barisan yang diarahkan perhatiannya dengan melihat film kartun tempati posisi terikuth pada tingkat rasakan sakit yang mereka rasakan.

Dr. Belliene merekomendasikan pada beberapa ibu yang temani anak-anaknya supaya tidak berkecil hati meskipun kedatangan mereka cuma membuat ketidaksamaan kecil. Dia menjelaskan jika peranan ibu penting untuk anak, supaya anak mengetahui jika mereka tidak sendirian di waktu susah. Meskipun begitu, dia mengaitkan jika melihat film kartun semakin efisien dibanding kedatangan seorang ibu untuk mengubah perhatian.